Tidak mudah karena membutuhkan banyak sekali pengorbanan, entah itu waktu, tenaga dan kesediaan menyediakan ruang untuk hal baru. Tidak murah karena kesempatan untuk dapat belajar atau mempelajari sesuatu dalam hidup tak selalu datang menghampiri dan kita harus membayar sangat mahal untuk dapat mencicipi kesempatan itu, entah dalam bentuk perjuangan maupun hal lain yang sesungguhnya tidak mapu saya deskripsikan secara detail. Seperti itulah yang saya rasakan selama kurang lebih 3 bulan. Ditempa dalam suasana militansi dan jauh dari orang-orang serta segala sesuatu yang kita sukai. Diklat prajabatan, adalah serentetan kegiatan yang harus saya jalani untuk dapat menyabet gelar pegawai tetap PT. PLN (Persero). Dilihat dari namanya saja sudah jelas kegiatan tersebut identik dengan belajar dan berlatih. You're not totally wrong, give applause hehe.
Postingan kali ini ingin saya gunakan untuk mencurahkan segala bentuk kekaguman terhadap sistem belajar yang diterapkan PLN Corporate University, spesifiknya di Udiklat Bogor, dalam menempa para siswa prajabatan. Yap, Alhamdulillah saya termasuk dalam siswa prajabtan tempaan Udiklat Bogor angkatan 58. Selama kurang lebih 2 bulan saya dan teman-teman satu angkatan dididik tidak hanya menjadi seorang yang pandai ilmu hitung namun juga pandai dalam bersikap, bermental kuat dan jauh dari kata lemah. Sempat terbersit pertanyaan, "For What?" Untuk apa sebenarnya kami harus diperlakukan seperti ini. Seolah dirampas kebahagiaan kami, jauh dari kedua orang tua, diikat dengan banyak peraturan dan jauh dari komunikasi dengan orang-orang tercinta.
Banyak yang mengeluh, hingga akhirnya kemampuan kami menyikapi setiap tempaan benar-benar diuji. Ada yang dengan lapang dada mematuhi hingga semua cobaan tersebut berakhir, mungkin orang-orang tipe ini mempunyai pemahaman yang baik mengenai sitem yang diterapkan Udiklat atau mungkin juga mereka terlalu takut ambil resiko, ya karena yang dipertaruhkan adalah status kami sebagai calon pegawai tetap bisa gugur setiap saat, very scary. Ada pula yang masa bodoh dengan peraturan, curi-curi kesempatan dan tetap memperjuangkan hak-hak duniawinya hehe. Orang-orang yang seperti inilah yang (menurut saya) mempunyai versi disiplinnya sendiri, tetap harus kita pilah baik dan buruknya. Dua tipe manusia itulah yang mewarnai kehidupan selama menjalani diklat pembidangan, unique enough.
Ada banyak aturan yang harus kami langgar eh kami patuhi, hehe. Aturan itulah yang membuat diklat pembidangan semakin berkesan. Kami diasramakan dalam suatu lingkungan militansi dengan banyak jadwal yang harus kami patuhi. Jadwal apel pagi, apel malam, sarapan hingga makan malam, jadwal belajar, jadwal sholat berjamaah, jadwal senam, jadwal piket dan masih banyak lagi. Melelahkan sungguh. Ditambah lagi, kami harus terpisah dengan benda ajaib yang bisa menghubungkan dunia luar dengan duni terpencil di Udiklat ini, sebut saja smartphone. Setiap hari Senin pagi, kami dengan besar hati harus mengumpulkan benda ajaib tersebut ke pihak pengajaran dan akan dibagikan kembali setalah kegiatan pembidangan mingguan berakhir, how patient we are. Itulah yang menyebabkan banyak sekali yang curi-curi supaya tetap bisa berhubungan dengan orang-orang terkasih (mungkin).
Tradisi unik lain yaitu setiap kami bertemu dengan siapapun itu di lingkungan Udiklat, hal yang wajib kami lakukan ialah mengucapkan salam 'Semangat Pagi!' dengan penuh antusias. Sebenarnya tak masalah sih, namun ketika kamu mengucapkan semangat pagi padahal hari sudah beranjak malam, duh kadang dikoreksi sama orang yang disalamin, "Selamat Malam" wkwkwk. Selain itu, setiap pergerakan kami di Udiklat tidak boleh dilakukan sendirian, harus minimal 2 orang, istilahnya Buddy System, dan dilakukan dengan cara berbaris serta WAJIB menyanyikan yel-yel. Bayangkan betapa cerianya kami hehe. Mungkin nyanyian yel-yel diwajibkan agar kami selalu on fire dalam menjalani kegiatan pembidangan. Mungkiiiiiiin. Tak kalah seru pula, saat akan menyantap makanan entah itu sarapan, makan siang atapun makan malam, ada semacam tahapan yang harus kami lalui, susah diceritakan, tapi intinya sebelum makan kami harus berteriak "PLN Selamat Makan" dan ketika sudah selesai makan mengucapkan "PLN Terimaksih", semua dilakukan dalam posisi duduk siap, sungguh berkesan wkwk.
Kegiatan inti dari pembidangan adalah proses pembelajaran. Kami diberi banyak sekali materi dan pengalaman menarik dari para instruktur yang tak lain adalah pegawai PT. PLN (Persero). Beruntung pula kami dapat bertemu dengan para jajaran petinggi PLN yang sudah mempunyai banyak sekali pengalaman dan ilmu yang sudah tidak diragukan lagi. Beliau-beliau tidak pernah pelit ilmu dan sangat low profile, aih semoga suatu saat saya bisa seperi mereka, berdiri di depan para siswa prajabatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman, Semoga :)
Well, masih banyak kegiatan lain yang kami adakan. Sangat panjang jika harus dijabarkan satu per satu, kusebutkan saja ya, ada kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), jalan-jalan ke Ancol dan Inagurasi. Inagurasi ini adalah malam puncak perpisahan kami. Menyinggung tentang perpisahan, di penghujung diklat pembidangan ada pengumuman proyeksi penempatan untuk masing-masing kami. Yap, bersyukur sebanyak-banyaknya, dimanapun itu, ingat komitmen saat wawancara ya. Guess where did I got?
Setiap tempaan yang saya dan teman-teman terima tak lain adalah untuk mempersiapkan diri kami yang tidak hanya siap namun sangat siap. Sebab sudah saya buktikan, semua tempaan itu amat sangat berguna jika diterapkan dalam kehidupan setelah diklat pembidangan. Belum menginjak tahap pegawai tetap, namun masih dalam proses menjadi pegawai tetap. Asalkan semua dilakukan dengan penuh pengertian dan pemahaman yang baik, tidak terburu-buru beruruk sangka, maka InshaAllah semua akan mendapat faedah yang luar biasa. Rejeki wujudnya tidak hanya dalam bentuk materi, namun bisa juga dalam bentuk pengalaman, teman baik dan juga keluarga baru.
Thats all. Hope you can get what I wanna tell you about unusual experience.
PLN, Terima kasih :)
Banyak yang mengeluh, hingga akhirnya kemampuan kami menyikapi setiap tempaan benar-benar diuji. Ada yang dengan lapang dada mematuhi hingga semua cobaan tersebut berakhir, mungkin orang-orang tipe ini mempunyai pemahaman yang baik mengenai sitem yang diterapkan Udiklat atau mungkin juga mereka terlalu takut ambil resiko, ya karena yang dipertaruhkan adalah status kami sebagai calon pegawai tetap bisa gugur setiap saat, very scary. Ada pula yang masa bodoh dengan peraturan, curi-curi kesempatan dan tetap memperjuangkan hak-hak duniawinya hehe. Orang-orang yang seperti inilah yang (menurut saya) mempunyai versi disiplinnya sendiri, tetap harus kita pilah baik dan buruknya. Dua tipe manusia itulah yang mewarnai kehidupan selama menjalani diklat pembidangan, unique enough.
Ada banyak aturan yang harus kami langgar eh kami patuhi, hehe. Aturan itulah yang membuat diklat pembidangan semakin berkesan. Kami diasramakan dalam suatu lingkungan militansi dengan banyak jadwal yang harus kami patuhi. Jadwal apel pagi, apel malam, sarapan hingga makan malam, jadwal belajar, jadwal sholat berjamaah, jadwal senam, jadwal piket dan masih banyak lagi. Melelahkan sungguh. Ditambah lagi, kami harus terpisah dengan benda ajaib yang bisa menghubungkan dunia luar dengan duni terpencil di Udiklat ini, sebut saja smartphone. Setiap hari Senin pagi, kami dengan besar hati harus mengumpulkan benda ajaib tersebut ke pihak pengajaran dan akan dibagikan kembali setalah kegiatan pembidangan mingguan berakhir, how patient we are. Itulah yang menyebabkan banyak sekali yang curi-curi supaya tetap bisa berhubungan dengan orang-orang terkasih (mungkin).
Tradisi unik lain yaitu setiap kami bertemu dengan siapapun itu di lingkungan Udiklat, hal yang wajib kami lakukan ialah mengucapkan salam 'Semangat Pagi!' dengan penuh antusias. Sebenarnya tak masalah sih, namun ketika kamu mengucapkan semangat pagi padahal hari sudah beranjak malam, duh kadang dikoreksi sama orang yang disalamin, "Selamat Malam" wkwkwk. Selain itu, setiap pergerakan kami di Udiklat tidak boleh dilakukan sendirian, harus minimal 2 orang, istilahnya Buddy System, dan dilakukan dengan cara berbaris serta WAJIB menyanyikan yel-yel. Bayangkan betapa cerianya kami hehe. Mungkin nyanyian yel-yel diwajibkan agar kami selalu on fire dalam menjalani kegiatan pembidangan. Mungkiiiiiiin. Tak kalah seru pula, saat akan menyantap makanan entah itu sarapan, makan siang atapun makan malam, ada semacam tahapan yang harus kami lalui, susah diceritakan, tapi intinya sebelum makan kami harus berteriak "PLN Selamat Makan" dan ketika sudah selesai makan mengucapkan "PLN Terimaksih", semua dilakukan dalam posisi duduk siap, sungguh berkesan wkwk.
Kegiatan inti dari pembidangan adalah proses pembelajaran. Kami diberi banyak sekali materi dan pengalaman menarik dari para instruktur yang tak lain adalah pegawai PT. PLN (Persero). Beruntung pula kami dapat bertemu dengan para jajaran petinggi PLN yang sudah mempunyai banyak sekali pengalaman dan ilmu yang sudah tidak diragukan lagi. Beliau-beliau tidak pernah pelit ilmu dan sangat low profile, aih semoga suatu saat saya bisa seperi mereka, berdiri di depan para siswa prajabatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman, Semoga :)
Well, masih banyak kegiatan lain yang kami adakan. Sangat panjang jika harus dijabarkan satu per satu, kusebutkan saja ya, ada kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), jalan-jalan ke Ancol dan Inagurasi. Inagurasi ini adalah malam puncak perpisahan kami. Menyinggung tentang perpisahan, di penghujung diklat pembidangan ada pengumuman proyeksi penempatan untuk masing-masing kami. Yap, bersyukur sebanyak-banyaknya, dimanapun itu, ingat komitmen saat wawancara ya. Guess where did I got?
Setiap tempaan yang saya dan teman-teman terima tak lain adalah untuk mempersiapkan diri kami yang tidak hanya siap namun sangat siap. Sebab sudah saya buktikan, semua tempaan itu amat sangat berguna jika diterapkan dalam kehidupan setelah diklat pembidangan. Belum menginjak tahap pegawai tetap, namun masih dalam proses menjadi pegawai tetap. Asalkan semua dilakukan dengan penuh pengertian dan pemahaman yang baik, tidak terburu-buru beruruk sangka, maka InshaAllah semua akan mendapat faedah yang luar biasa. Rejeki wujudnya tidak hanya dalam bentuk materi, namun bisa juga dalam bentuk pengalaman, teman baik dan juga keluarga baru.
Thats all. Hope you can get what I wanna tell you about unusual experience.
PLN, Terima kasih :)
Comments
Post a Comment