PROLOG
Awalnya tentu saja kami tak
saling mengenal seutuhnya. Sebatas tahu harus memanggil dia siapa, kamu siapa,
tidak lebih. Namun berangsur-angsur, dengan penyesuaian besar-besaran dan tentu
saja dengan topeng yang masih diikat kuat, kami meleburkan diri dan akhirnya
organisasi ini telah berjiwa. KSR PMI Unit POLINES Angkatan 30. Kami adalah
awal kepala tiga, cukup istimewa bukan? Hehe.
Dilihat dari segi kuantitas, kami
cukup mumpuni untuk disebut sebagai rombongan reog, hehe. Angkatan 30 terdiri
dari 47 manusia unik dengan komposisi 16 laki-laki dan sisanya perempuan.
Terkadang jumlah anggota perempuan bisa bertambah secara tiba-tiba, dan jumlah
anggota laki-laki menciut secara tiba-tiba pula, hehehe. Berbicara tentang
gender, kami mempunyai pedoman yang cukup ampuh dalam menjalankan roda
organisasi. Pedoman tersebut pertama kali kami dengar saat pelantikan, tepatnya
sebelum masing-masing dari kami memulai perjalanan via jalan kaki dari Polines
ke Penggaron. Begini kira-kira bunyinya “Yang cowok ngelindungi yang cewek.
Yang cewek nggak boleh manja.” Yap, that’s right. Seperti itulah kami
menjalankan roda organisasi selama kurang lebih 1000 hari. Like a brother, para
kaum adam selalu bersedia menjadi pelindung para kaum hawa dan tentu saja para kaum
hawa tak pernah mau disebut sebagai kaum yang manja menye-menye, hal yang tak
mungkin bisa didapatkan di tempat lain.
Kami resmi disebut sebagai KSR
PMI Unit POLINES Angkatan 30 pada tanggal 22 bulan Desember tahun 2013. Dengan
guyuran banyu kembang dicampur
pewangi, kami meresapi baik-baik komitmen menjadi seorang relawan. Proses yang
tidak mudah membuat kami paham betul makna kebersamaan. Dari awal saja kami
sudah dicekoki ramuan bernuansa
kebersamaan, kekeluargaan dan kesukarelaan. Sungguh luar biasa organisasi ini.
Dengan mengucap Bismillah, kami memulai proses belajar sebagai anggota KSR PMI
Unit POLINES Angkatan 30.
Mbak alineeee T_T
ReplyDeleteAdeeeek
Delete