Aku yakin seratus ehh seribu seratus persen, jika setelah mendengar kata spion, hal pertama yang terlintas dalam benak teman-teman adalah Motor. Iya kan?
Memang spion merupakan perangkat wajib yang musti dipasang di samping kanan dan kiri motor kalau mau selamat (selamat dari tilangan polisi), wkwkwk. Hus, bercanda mulu ah.
Spion memang musti selalu terpasang sesuai standard yang sudah dipatenkan oleh orang-orang berwawasan keilmuan yang duhdek ini bahasa saya kenapa jadi rempong gini sih -___-
Fungsinya, tak lain tak bukan tak salah tak luput tak ganjil tak genap adalah agar kita tau posisi kendaraan atau benda-benda lain di belakang kita. So, kita jadi tau musti dibawa kemana kendaraan kita biar nggak nabrak-nabrak. And well guys, spion selalu memperlihatkan segala sesuatu yang berada di balik punggung kita, alias di belakang. Catat ya DI BELAKANG.
Sebagai seorang remaja putri, aku tak menampik pernah terjangkit virus yang orang-orang sering bilang Virus Merah Jambon. Kalian tau kan virus macam apa itu?
Yah dan memang benar, tak ada kisah tentang cinta yang bisa terhindar dari air mata liriknya Tangga. Aku sudah membuktikannya teman. Menangis dan merasa seolah-olah saya adalah makhluk paling menyedihkan di dunia ini. Oh blue moment yang tidak ingin saya ingat-ingat.
Dan masa-masa menyedihkan itu sangatlah mengganggu. Jujur. Aku membenci diriku sendiri yang terlalu rapuh dalam menghadapi cobaan yang sebenernya bukan cobaan yang berat-berat amat. Oh I'm so sorry God, mom, dad :"
Aku menerjunkan nilai mata kuliah. Aku berhasil membuat mata yang dari awal sudah sipit menjadi ada kantungnya. Aku susah tidur dan selalu gagal bangun pagi. Aku membuat moment kebahagiaan dengan teman-teman hilang begitu saja. Dan banyak ulah yang kuperbuat karena kebodohanku meratapi kesedihan.
Well, aku tak akan menyalahkan siapapun dalam hal ini. Semuanya salah ku. Iya. All the mistake is mine. Aku harusnya tau, bahwa sekencang apapun tangisan, selama apapun sebuah ratapan, tidak akan pernah membuat segala hal membaik. Atau singkatnya, sia-sia. Wasting time.
All I have to do is Move On.
Tak perlu lagi aku melihat yang sudah jauh kutinggalkan di belakang. Ayolah. Jalanmu harusnya ke depan. Fokus pada apa yang ingin kamu capai bukan apa yang kamu tinggalkan.
Lepas spionnya, nak. Hidupmu harus terus berjalan.
alinea
Comments
Post a Comment