Assalamu’alaikum ^^
Hola Accounting Lovers ..
Pada postingan kali ini saya akan melanjutkan membahas
tentang bukti transaksi :D
Nah, seperti yang kita ketahui bersama, transaksi
keuangan perusahaan harus diikuti dengan bukti transaksi yang valid agar transaksi
tersebut dapat di catat ke dalam jurnal.
But, bagaimana kita bisa tau mana bukti yang valid dan
mana bukti yang boong-boongan alias tidak valid ?
It’s so easy guys :D
Ada beberapa langkah yang bisa kita tempuh untuk
menganalisa keabsahan atau kevalid-an bukti transaksi. Check this out :
1. Identifikasi (penentuan) keabsahan fisik bukti transaksi, artinya
menentukan pihak mana yang mengeluarkan (intern atau ekstern) serta meneliti
kebenaran identitas fisik bukti transaksi yang bersangkutan.
Pada tahap ini, kita harus
menganalisis bukti transaksi secara fisik. Bukti transaksi yang baik dan benar
biasanya mencakup komponen-komponen berikut ini :
Nomor bukti transaksi.
Tanggal terjadinya
transaksi.
Terdapat identitas pihak pembayar dan pihak penerima.
Keterangan untuk apa
transaksi tersebut dibuat.
Kalkulasi atau
perhitungan nilai uang.
Nama terang, tanda tangan, atau cap sebagai tanda keaslian
bukti.
2. Identifikasi transaksi (transaksi apa) dan meneliti apakah transaksi
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dengan meneliti
tanda tangan pihak-pihak yang terkait dengan terjadinya transaksi yang
bersangkutan.
3. Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang yaitu dengan meneliti
penghitungan yang dilakukan dan kebenaran penerapan metode yang digunakan serta
peraturan perpajakan yang berlaku (jika transaksi terkait dengan metode dan
peraturan perpajakan).
Itu tadi tahap-tahap yang bisa kita
lakukan untuk meneliti keabsahan suatu bukti. Mudah, cepat dan tepat kawan :D
Sebagai calon akuntan yang baik dan
benar, tidak ada salahnya kita menerapkan langkah-langkah di atas dalam setiap
latihan mengentry jurnal, hehehe
Okay guys, cukup sekian postingan saya
kali ini
Semoga bermanfaat untuk kita semua ..
Wassalamu’alaikum ^^
Comments
Post a Comment