Truly Venus and Truly Mars - random thoughts from the book 'Men are from Mars Women are from Venus'

Jarang-jarang saya menulis ulasan buku, tapi karena saya gabut saya tak ingin kehilangan kesan dan pesan yang termuat dalam buku Men are from Mars Women are from Venus, maka dengan senang hati saya mencoba menulis ulasan random-nya disini ya. Semoga Allah mudahkan tulisan ini untuk selesai.

Semenjak memasuki usia dua puluh lima, saya lebih sering membaca buku non fiksi, dengan genre pengembangan diri. Cie cie, rajin bener, anak siapa sih. Berkat masif-nya para bookworm di instagram membagikan konten buku serial pengembangan diri, maka jadilah saya netizen yang teracuni. Bookstore should be thankful to you guys! Buku ini merupakan rekomendasi dari mba apik (kalo ngga tau mba apik, mba apik itu istri mas gun, sedangkan mas gun adalah suami mba apik, sampai sini paham ya), rekomendasi buku-buku yang patut dibaca untuk mempersiapkan diri masuk ke jenjang pernikahan. Cie cie mau nikah, ya mau lah. Tidak cuma mba apik, buku ini juga masuk di rekomendasi mentor kelas pranikah yang pernah saya ikuti, mohon maaf saya lupa namanya :") Melihat banyaknya warga net yang merekomendasikan buku ini, maka jadilah Allah meggerakan hati saya untuk membeli dan membaca buku ini, MashaAllah.

Men are from Mars Women are from Venus (sepakat kita singkat menjadi MAFMWAFV ya) yang saya beli adalah versi terjemahan, karya John Gray, Ph.D (sepertinya beliau pakar psikologi, idk). Saya suka cover bukunya karena berwarna biru muda, dengan tulisan judul berwarna putih, waow aku banget :)) Seperti buku terjemahan pada umumnya, beberapa pilihan kata dalam buku MAFMWAFV agak kurang pas, tapi tidak begitu mengganggu, yah meskipun saya harus mengulang membaca bagian tersebut sebab ngga bisa langsung nangkep maksudnya apa hehe, itu mah kamu aja yang lemot lin. Begitulah saudara-saudara, tidak ada buku yang sempurna.

Pada bab awal buku MAFMWAFV, penulis menerangkan bahwa pria dan wanita adalah dua makhluk yang sangat berbeda, hingga diibaratkan wanita berasal dari Venus dan pria berasal dari Mars. Perbedaan disini bukan melihat perbedaan fisik namun lebih kepada perbedaan karakter, sehingga perbedaan tersebut tidak hanya berpotensi menimbulkan ketertarikan atau rasa cinta namun juga berpotensi menimbulkan konflik serta kesalahpahaman selama hubungan cinta tersebut berlangsung. Penulis juga menekankan, wanita dan pria yang menjalin hubungan asmara akan lebih sensitif dalam merespon tindakan-tindakan pasangannya. Itulah kenapa penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan antara pria dan wanita agar hubungan dengan pasangan tetap harmonis.

Fyi, buku ini lumayan tebal, berisi 13 bab, butuh waktu berbulan-bulan bagi saya menyelesaikannya hehe. Bagian yang paling saya garis bawahi adalah makhluk mars sangat menjunjung tinggi perasaan dihargai, dipercaya dan diterima. Itulah kenapa penting bagi wanita untuk selalu menunjukkan rasa hormat, penghargaan, rasa percaya dan penerimaan kepada pria. Hal-hal yang harus dihindari wanita a.k.a makhluk venus antara lain:
  • Mencoba memperbaiki tingkah laku pria dan memberikan nasihat yang tidak diminta oleh pria. Jika wanita melakukan ini, pria akan merasa wanita tersebut tidak mempercayainya lagi.
  • Mencoba mengubah atau mendikte tingkah laku pria. Hal ini menyebabkan pria merasa tidak diterima sebagaimana adanya oleh wanita.
  • Mengeluh mengenai apa yang dilakukan pria baginya. Hal ini menyebabkan pria merasa tidak dihargai.
Bukannya tidak boleh memberi masukan yang membangun bestie, namun perlu kita sadari bahwa cara kita menyampaikan keluh kesah terkadang menyinggung perasaan pria, sehingga pria merasa tidak dicintai. Setelah tau alasan-alasan mengapa kaum mars merasa tidak dicintai, kaum venus akan lebih lihai dalam mengkomunikasikan apa yang menjadi uneg-unegnya tanpa menyinggung perasaan kaum mars. Tidak semua hal terjadi sesuai dengan keinginan kita :) Selain itu, kebiasaan buruk yang harus kaum venus hilangkan adalah memendam keinginan, berharap kaum mars bisa membaca pikiran kaum venus. Big no, ladies. Sampaikan apa kebutuhanmu dengan cara yang tidak menyinggung kaum mars, tentu saja secara singkat dan jelas. 

Salah satu hal yang saya syukuri ketika membaca buku ini adalah, saya bisa lebih mengenal sifat dasar diri saya. Terkejut juga sebenarnya, niat awal membaca buku ini adalah mendapat petunjuk bagaimana menghadapi kaum-kaum mars, namun ternyata ada juga aha momen dimana saya disuguhkan fakta-fakta mengenai kaum venus. Menyadari ternyata selama ini saya belum mengenal kebutuhan dan sifat dasar diri saya sendiri. 

Lewat buku ini, penulis menerangkan sifat dasar wanita yang berkebalikan dari pria. Secara singkatnya, berikut hal-hal yang harus dihindari oleh pria a.k.a kaum mars :
  • Pria tidak mendengarkan, mudah terbagi perhatiannya, tidak mengajukan pertanyaan yang penuh minat atau penuh perhatian kepada wanita. Jika mendapat perlakuan seperti ini, wanita merasa pria tidak peduli kepadanya dan hal tersebut membuat wanita merasa tidak dicintai.
  • Pria menasihati karena menganggap wanita meminta solusi praktis atau meminta penyelesaian. Wanita akan merasa tidak dicintai karena pria tidak memahaminya. Hey dude, kami lebih butuh didengarkan secara utuh, memvalidasi perasaan negatif kami merupakan keputusan yang lebih baik daripada langsung memberi nasihat. Kaum venus tetap membutuhkan nasihat, hanya saja sampaikan itu setelah memvalidasi atau menunjukkan bahwa kaum mars memahami perasaan negatif yang dirasakan kaum venus. Be all hearing.
  • Pria mendengarkan tapi kemudian marah dan menyalahkan wanita karena mengecewakannya atau membuatnya patah semangat. Hal ini akan membuat wanita merasa pria tidak menghormati perasaan-perasaannya.
  • Setelah mendengarkan, pria tidak mengatakan apa-apa atau pergi begitu saja. Dengan melakukan hal ini, wanita merasa tidak aman karena tidak memperoleh jaminan yang dibutuhkannya.
Penulis juga menyampaikan teori mengapa terkadang perasaan cinta kepada pasangan dapat berubah sangat drastis menjadi perasaan kecewa, benci atau perasaan negatif lainnya. Saya coba kutip ya, 
Cinta memunculkan perasaan-perasaan yang belum terselesaikan. ... Saat kita lebih mencintai diri sendiri atau dicintai oleh orang lain, perasaan-perasaan yang selama ini ditekan cenderung muncul dan untuk sementara mengalahkan kesadaran kita yang penuh cinta. Perasaan-perasaan tersebut muncul agar disembuhkan dan dilepaskan.

Ternyata, perasaan-perasaan yang selama ini kita pendam bisa tiba-tiba membanjiri kesadaran kita ketika kita aman untuk merasakannya. Cinta mencairkan perasaan-perasaan terpendam dan lambat laun perasaan-perasaan yang tidak terselesaikan ini muncul ke permukaan, ke dalam hubungan kita, atau bahasa kerennya, inner child kita muncul guys. 

Penting bagi kita untuk memberi jeda ketika rasa marah, kecewa dan sedih itu muncul. Beri ruang agar perasaan tersebut leluasa muncul, obervasi dan lakukan langkah perbaikan. Sulit? tentu saja. Perasaan-perasaan tersebut tidak berwujud, absurd dan mudah berubah-ubah. Saya juga sedang berusaha teman-teman. Sekali-kali menyendiri dari hiruk pikuk, tuliskan apa yang sedang kita rasakan, let it flow, let it heal.

Sebagaimana manusia diciptakan tidak sempurna, akan selalu ada hal yang kurang pas dalam diri pasangan kita. Dengan menyadari bahwa wanita dan pria pada dasarnya memiliki banyak perbedaan semoga mampu meredam perasaan negatif kita terhadap pasangan dan berubah menjadi momen pemakluman.

Maumere, 15:25 WITA

Comments