Keritik

Kritik itu seperti obat. Pahit tapi jika dikonsumsi dan dicerna dengan benar, ia menyembuhkan.
Siapa yang minum obat? Tentu saja orang yang sedang sakit.
Sama halnya dengan kritik, siapa yang dapat kritik? Tentu saja orang yang sedang 'sakit'.

Dunia kerja, dunia yang penuh dengan pertanggung jawaban. Kamu sudah digaji, kamu harus produktif. Melakukan A, harus berfikir panjang sekali sampai ke akar-akarnya, kira-kira apa konsekuensinya? Bagaimana bentuk pertanggung jawabannya? Dunia yang sangat rumit. Seolah kata maaf tak mungkin bisa kamu gunakan disini. 'Maaf pak saya telat masuk kantor', bah kata maaf tidak bisa mengembalikan jam produktif yang kamu tinggalkan.

Tegang sih sebenernya menjalani hari-hari kerja. Kejutan apalagi setelah ini? Dapet complain apalagi setelah ini? Are you happy? I'm happy cause I've learned a lot from this heavy work life. I should be happy and thankful.


Sejauh ini, banyak dapat kritik dari sesama rekan kerja dan juga dari diri sendiri. Sebagian besar memang dari diri sendiri yang menilai payah sekali kamu ini kaya gini aja gak bisa ngerjain. Sebagian kecil lainnya kudapat dari rekan kerja, yang padahal mereka gak pernah mengkritik secara langsung, namun tesirat dari how they treat me :) padahal yang seperti itu lebih sakit gengs. Tapi gakpapa, karena kadang diri ini pun tak pernah siap kalo dikritik orang lain secara langsung.

I'm still being the old version of Aline. Yang mendengarkan orang lain hanya untuk memberikan jawaban dan pembenaran. Masih belum bisa menjadi sosok yang hear to understand. Aku bingung sampai kapan akan speerti ini. I just remember what my early boss have told me, "do the best version of work, don't even think about the result".

I've run for so long. My mind have a lot of changing. I think I've learn a lot but I just learn as a theory. I'm just human. I need another people to help me through this heavy life. I've tried to leave my bad habit but still feel bad. For several times, I forget, I have Lord who can strengthen me. That's my big mistake.

2nd February 2019

With Love, Alinea


Comments