Hati dan Zaskia Sungkar

Maumere, 26 Januari 2019
Akhirnya menyadari betapa hatiku keras sekali.

Kemarin sempat nonton video di youtube tentang hijrahnya artis jelita Zaskia Sungkar. To be honest, dia sosok ideal wanita versi Aline. Adem aja gitu nontonnya, ya gak si? hehe. Di video itu, kak zaskia menceritakan bagaimana padangannya dahulu tentang Islam. Mengingat sekarang banyak sekali artis-artis yang pada hijrah. Ternyata kak Zaskia dulunya sempat menolak mengenakan hijab. Udah disuruh sama bapaknya, tapi dia menolak. Sampai akhirnya dia berkecimpung di dunia keartisan, tenar, ketemu Irwansyah, short story mereka menikah. Habis nikah pun kak Zaskia nggak langsung berubah cling jadi sebaik sekarang. Everything needs process honey. Apalagi merubah pandangan hidup manusia, memantapkan hati manusia yang penuh dengan kebimbangan, bukan perkara yang mudah. Namun tentu saja, atas seijin Allah, segalanya bisa menjadi mudah.

Hijrahnya kak Zaskia tidak lepas dari peran seorang Irwansyah, suaminya. Beliau yang hijrah duluan, pelan-pelan juga tapi, nggak langusng wuss. Mulai dari sholat jamaah di masjid sampe akhirnya aktif ikut kajian, terus ikutlah kak Zaskia. Still need process. Start from, she wears hijab. Sampai akhirnya pasangan ciamik ini melakukan ibadah umroh bersama. Maybe it wasn't their first time, soalnya kak Zaskia cerita, dia biasanya berdoa sama Allah supaya dikasih rejeki dunia, dikasih keturunan dll, yang serba dunia. Tapi di umroh kala itu, dia minta sama Allah supaya dilembutkan hatinya. Sekali lagi, dilembutkan hatinya. Diliat di tipi, dia udah lemah lembut gitu, astaghfirullah, ternyata banyak yang orang luar tidak tahu. Lembut dan kerasnya hati tentu kita sendiri yang rasakan. Kadang memang akan terpancar keluar, dirasain sama orang lain, tapi yang tau dengan pasti itu ya kita sendiri. Alhamdulillah permintaan kak Zaskia dikabulkan sama Allah, alhasil seperti sekarang ini. Pemahaman tentang hidup jadi berubah. Paham jika semua ini fana, takut kematian tapi lebih takut sama Allah, cemas kalo bekal akhiratnya kurang dan selalu bersyukur sama apapun yang dikasih sama Allah. Ter-debest menurutku adalah ketika kak Zaskia menuturkan bagaimana cara ia menghadapi masalah hidup. Dia bialng bersyukur banget ketika dikasih cobaan, karena itu artinya Allah sayang sama dia, Allah kangen, pengen hambaNya mendekat. Dan gak usah khawatir, Allah gak akan ngasih cobaan di luar batas kemampuan umat.

Hebat ya, dengan satu permintaan Lembutkan hatiku bisa merubah banyak hal dan merubah takdir Allah juga tentunya. Lantas, kapan kita merasa hati kita keras? Bagaimana kalau kita nggak sadar ternyata hati kita lagi keras, sampe ngga bisa nerima hidayah dari Allah? Gimana lin?

Rasaku semua ini baik-biak saja. Bangun, sholat lima waktu, makan, kerja, tidur lagi. Mungkin memang kita nggak boleh terlalu percaya diri. Apalagi menyadari bahwa kita ini hanya sebatas hamba, banyak dosanya pasti, banyak salahnya. Nggak boleh sama sekali sombong sama Allah. So, minta dilembutkan hatinya itu harus selalu dilakukan, setiap saat. Supaya penerimaan kita terhadap keputusan Allah, terhadap rencana-rencana Allah, pemahaman kita terhadap setiap masalah yang datang, bisa membaik.

Sulit, jelas. Tapi Allah Maha Segalanya :)

Kak Zaskia juga bilang di videonya, dia gak bisa dapet ketenangan hidup seperti yang sekarang dia rasakan setelah hijrah di psikiater manapun. Tentu saja semua ini pasti asalnya dari Allah.

Dan hari ini, baru saja tadi akhirnya aku menangkap basah diriku sedang keras sekali hatinya. Tidak mau mendengar barang secuil pun opini dan niat baik rekan kerja. Jika memang Ya Allah, Engkau mengizinkan, meski doaku tak kupanjatkan di depan Ka'bahMu, meski doaku kupanjatkan melalui sebuah tulisan, namun tak ada yang tak mungkin jika Engkau telah berkehendak dan aku tak pernah kecewa ketika memanjatkan doa padaMu Ya Rabb, hamba memohon lembutkan hatiku, barang secuil Ya Rabb, tak baik menyimpan kekerasan hati berlarut-larut. Semua ini atas ridhoMu Ya Rabb. Cukup satu saja pintaku kali ini, kumohon lembutkan hatiku Ya Rabb, agar mampu aku menerima segala ketetapan dariMu dan menerima hidayahMu.

Pelan tapi pasti lin, alon-alon waton kelakon.
Kene padhang, kono padhang.
Bismillah. Alhamdulillah atas segala nikmat yang Allah berikan.

Ditulis untuk perbaikan diri sekaligus pengingat diri.


Comments