Evaluasi Menanti

Assalamu'alaikum temaaans. :D
Waow sudah tak sabar mau cerita cerita. wkwkwk
Hari ini, tepatnya tanggal 27 Juni 2014, menjadi hari terakhir pertempuran di semester 2 :')
What a wonderful day yeyeyeyeyeee :D
Selesei sudah kewajiban saya sebagai seorang mahasiswa, tugas dan ujian ujian sudah kelar semua, dan sekarang saatnya fokus lebih di organisasi yeah :)


Cerita sebentar ya teman, hehe. Alhamdulillah saya berkesempatan masuk dalam jajaran struktur organisasi satu UKM dan satu HMJ di Politeknik Negeri Semarang, waow, iya saya dualisme, uhuk ~
Dua doang apa susahnya. Bisaa laaah ~
But, tunggu dulu guys, setelah saya jalani satu dua semester, mulai berasa paniknya. Duhdeek, ini bukan persoalan main-main. Dalam suatu organisasi yang tergolong organisasi formal, punya struktur, tujuan yang jelas dan anggota yang nggak bisa seenaknya keluar masuk *Komunikasi Bisnisnya keluar, ehehehe* pasti menuntut adanya komitmen dari setiap anggotanya. Komitmen ? Iya KOMITMEN. Bukan cuma orang pacaran aja yang musti punya komitmen, di organisasi juga harus ada. Ibaratnya nih, kalo dalam konteks pacaran, komitmen dibikin antara si cewe sama si cowo, apabila komitmen dilanggar pasti akan ada pasangan yang tersakiti entah itu yang cowo ato yang cewe, nah kalo dalam konteks organisasi, komitmen dibikin antara para anggota sama organisasi itu sendiri, dan pasti yang bakal ngelanggar komitmen bukan organisasinya tapi anggotanya. Iya apa iya hayooo :D Secara otomatis, organisasi juga bakal 'tersakiti' sama komitmen kita yang cuma Omong Doang. Eh ya so what dong, cuma organisasi kok. Weiits tunggu dulu guys ~ Setiap apa-apa yang kita lontarkan sebagai sebuah janji, apalagi sudah menjurus ke komitmen, semua ada pertanggung jawabannya. Emang ngga bisa keliatan sekarang, tapi entar liat di ujung sono noh. hehe.

Dan hari ini tadi, tepatnya siang jam 1, saya menghadiri rapat terbuka departemen perpustakaan HMJ. Rapatnya terbuka lho, di luar ruangan soalnya, hehehe. Emmm cerita dulu kali ya, di HMJ saya itu struktur organisasinya dibagi dalam beberapa departemen dan satu jajaran pengurus harian. Nah departemen yang saya naungi tak lain tak bukan adalah the best perpustakaan hehehe. Tiap-tiap departemen punya jobdisk masing-masing. Udah ketebak kan jobdisk depatemen saya apaan, hehehe.
Kembali ke topik guys :) Rapat hari ini bener-bener rapat yang serius tapi santai. Dan yang membuat saya berasa kaya ditampar adalah kalimat-kalimat yang terlontar dari kepala departemen (kadep) perpus. Awalnya kita ngadain sedikit sharing gara-gara pak kadep ngerasa kurang puas sama koordinasi perpus satu semester ini. Saya tau kemana arah pembicaraan pak kadep kali ini. Yah memang guys, saya akui beraaat banget jadi anggota yang setia. Dualisme menuntut kita untuk bisa membagi konsen dan waktu sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Dan saya rasa saya sangat gagal kali ini. Kecondongan memang akan selalu ada di dunia dualisme. Apalagi untuk mahasiswa labil macam saya. Lebih sering mentingin perasaan dibanding skala prioritas. Dimana yang paling nyaman, di situlah saya akan tinggal, begitulah kira-kira. Apa seperti itu termasuk kesalahan ? Tidak juga. Tapi tanpa disadari saya telah melupakan rentetan komitmen yang telah saya buat di awal kepengurusan HMJ. Loyalitas, Totalitas dan Profesionalitas. Apa bedanya saya dengan para pemberi harapan palsu ~ 
Dan yang lebih parah lagi, secara tidak langsung, saya juga telah berhasil membuat teman-teman saya kerja dobel dan mengecewakan mereka :'
Stupid banget nggak sih. Untung beribu ribu untung, pak kadep dan teman-teman bisa memahami kekurangan saya itu. Kami berdiskusi panjang lebar, dan saya menyimpulkan seperti ini intinya...

Kalo kita udah 'memasukkan' diri ke suatu organisasi, inget-inget terus komitmen yang udah kita bikin di awal-awal mau masuk. Inget-inget juga pengorbanan tenaga, uang dan waktu yang udah kita korbanin supaya bisa masuk di STO. Ikut organisasi emang ngga semudah kayak ikut grup di fesbuk yang kalo ngga suka bisa langsung keluar. Ini ngga cuma menyangkut kamu pribadi tapi kepentingan bersama. Yang harus selalu diingat, pengorbanan ngga cuma berhenti di saat kamu dinyatakan diterima di suatu organisasi, tapi akan terus terus dan terus berlanjut sampai kamu sertijab nanti. Seorang aktivis punya kewajiban ganda kawan, satu untuk akademik dan satu lagi untuk organisasi. Berat? iya lah. Tapi seharusnya di awal sudah harus menyadari semua resiko dan tanggung jawab yang akan diemban. Skala prioritas harus selalu ada dan dijadikan sebagai dasar bertindak. Mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa untuk seejnak ditunda. Tugas banyak? Ah jangan kaget kalo itu. Jangan tunda, kerjakan tugas-tugas akademikmu selagi ada waktu. Terkadang kita terseok-seok karena kebiasaan menunda mengerjakan. Ya memang seorang aktivis harus jeli menggunakan waktu. Selalu ada yang harus kita korbankan untuk dapat menunaikan kewajiban. Tinggal kamu pilih yang mana, waktu belajar atau waktu senang-senang. Jadilah manajer yang baik untuk dirimu sendiri. Jangan takut, setiap pengorbanan pasti akan membuahkan kepuasan tersendiri guys.

Finally, itu tadi evaluasi yang bener-bener berhasil banget menampar muka saya *perumpamaan doang lho hehhe
Alhasil, dengan kehati-hatian saya evaluasi kembali komitmen saya. Waow, tidak main-main guys. Sekali lagi akhirnya  saya berjanji di hadapan teman-teman, untuk tetap fight di jalur yang sudah saya pilih dan yang sudah diamanahkan kepada saya. kecondongan? Mungkin butuh proses untuk melunturkannya, tapi akan saya coba dan semoga berhasil :)
Up Up Up ! Semangat semangat semangat ! Kamu pasti bisa kamu pasti bisa :D
Sekian cerita saya temaans. Semoga bermanfaat untuk dijadikan bacaan.


Wassalamu'alaikum :D

Comments